Pengukuran
kinerja Inovasi dan perubahan pendidikan
MAKALAH
Dosen Pengampu : Ulfa turrahma,M.Pd
Disusun
oleh :
Halimatus
Sa’adah 20170701042073
Putri
maulidina P 20170701042147
Qurrotul
A’yun Azizah 20170701042098
Hayatul
Fata 20170701041078
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
PRODI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN
TARBIYAH
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualikum
Wr. Wb
Puji
syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatnya sehingga
makalah inindapat tersusun sehingga selesai.
Dan
harapan saya semuga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca untuk kedepannya dapat memeperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah gar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan meupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini,oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul...............................................................................................
Kata
Pengantar.............................................................................................
I
Daftar
Isi........................................................................................................ 2
BAB
I Pebdahuluan...................................................................................... 3
A. Latar
Belak........................................................................................
B. Rumusan
Masalah.......................................................................... 4
C. Tujuan
Maslah............................................................................... 4
BAB
II Pembahasan........................................................................................ 5
A. Maksud
Audit Inovasi..................................................................... 5
B. Pengukuran
Inovasi Level nasional................................................. 10
1. Pengukuran
Kinerja Inovasi Level Nasioanal....................... 12
2. Pengukuran
Inovasi Level Nasional Pendidikan................ 14
C. Pengukuran
Inovasi Level Internasional........................................... 16
BAB
III PENUTUP........................................................................................ 19
A. Kesimpulan..................................................................................... 19
B. Saran............................................................................................... 19
Daftar
Pustaka................................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Inovasi
merupakan sebuah kata yang dimaknai seagai kata pembaruan atau perubahan yang
terjadi yang ditandai dengan hal baru, dalam upaya memecahkan permasalahan yang
dihadapi perongan atau kelompok maka dilakuakan sesuatu hal yang baru sebagai
jawaban atas permasalahan yang dihadapi
Sebuah
penemuan akan muncul namun tdidak bisa dikatakan sebagai inovasi apabila tidak
ada pengaruh dalam memecahkan suatu permasalahan, inovasi suatu ide, gagasan,
praktik atau obyek, yang disadari atau diterima sebagai hal yang baru oleh seseorang atau kelompok orang untuk
diadopsi dan diperankan dalam teknologi yang diterapkan melalui tahapan-tahapan
tertentu, ynag diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan yang
muncuk dalam dunia pendidikan.
inovasi
atau pembaharuan merupkan ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok masyarakat,baik berupa hasil
penemuan baru (intervensi), atau
ditemukan orang (discovery), yang
digunakan untu mencapai tujuan pendidikan nasional.
Adanya
tuntutan inovasi tersebut untuk memiliki ide atau barang yang dapat digunakan
dalam rangka memecahkan permasalahan pendidikan di indonisia lebih khusus lagi
permasalahan yang ada disekolah, guru sangat berpengaruh dalam proses belajar
mengajar, kepiawian dan kewibawaan guru sanagt menentukan proses belajar
mengajar dikelas maupun diluar kelas.
Guru
harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yangb hendak dicapai, dalam bentuk
kebiwaan yang harus dimiliki seorang guru diantaranya yang dapat mendukung
melalui metode mengajar, yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan
antar individu serta penguasaan materi yang diajarkan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan audit inovasi pendidikan?
2. Bagaimana
pengukuran dalam inovasi pendidikan
tingkat nasional?
3. Bagaimana
pengukuran dalam inovasi pendidikan tingkat internasional?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui maksud dari audit inovasi
2. Untuk
dapat mengukur dalam inovasi pendidikan tingkat nasional
3. Untuk
dapat mengukur dalam inovasi pendidikan tingkat internasional
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Audit Inovasi Pendidikan
Audit
menurut arens and loebbecke kegiatan mengumpulkan dan mnegevaluasi dari
bukti-bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat
kesesuaian antar informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan, proses audit
harus dilakukan oleh orang independen.
Menurut
the amirican accounting association’s committee on basic auditing concepts
audit adalah suatu proses yang sistematis untuk memeperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif menegnai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonumi
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai
yang berkepentingan
Menurut
William audit adalah proses yang sistematik degan tujuan mengevaluasi bukti
mengenai tindakan dan kejadian ekonumi untuk memastikan tingkat kesesuaian
antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan
tersebut dikomunikasiskan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.
Dari
paparan beberapatokoh yang di kemukakan diatas maka dapat saya simpulkan bahwa
audit adalah proses secara dsistematis dalam mengumpulkan informasi serat data dalam kegiatan dan kejadian untuk
disampaikan kepada atasan dengan di evaluasi dalam mengumpulkan datanya supaya
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.[1]
Inovasi
adalah berasal dari bahasa latin nova yang berarti baru. Umumnya inovasi
dipahami sebagai pengenalan pada sesuatu atau metode baru. Terdapat pendapat
lain mengatakan bahwa inovasi atau innovation adalah invention plus explotation
penemuan dilanjutkan denagnexplotasi.
Inovasi
adalah tentang menciptakan sesuatu yang belum pernah dilihat dunia
sebelumnya.hal itu memerlukan eksperemintasi dan karenanya beriseko.untuk
menciptakan lingkungan yang inovatif pemimpin harus mendorong keberanian untuk
mengambil resiko dan mengembangkan toleransi terhadap kesalahan, tanpa
keberanian mengambil resiko tidak akan ada iovasi, suatu kesalahan yang
menyebabkan kegagalan tidak harus membuat orang takut melakukan inovasi.[2]
Selain
itu inovasi juga dapat diartikan bahwa ide, praktek, atau arefak, yang dianggap
baru oleh unit relafan, inovasi adalah perubahan obyek dan perubahan itu adalah
situasi atau dampak dari inovas.
Inovasi
ini biasanya digunakn dalam tiga konteks berbeda dalam satu konteks sama dengan
penemuan yakni mengacu pada pesoses kreatif dua atau lebih konsep yanga ada
digabungkan dalambeberapa cara baru untuk menghasilkan suatu konvigurasi yang
belum diketahui oleh orang, seseorang atau kelompok orang yang melakukan hal
ini biuasanya disebut inovatif, sebagin besar literatur tentang kreatifitas
mengartikan inovasi seperti demikian.
Hubermasn
juga mengartikan bahwa inovasi proses kreatif dalam memilih mengurganisasi dan
memanfaatkan sumberdaya manusia dan material cara-cara baru atau unik yang akan
menghasilkan pencapaian lebih tinggi untuk tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Inovasi
merupakan perubahan umum yang dapat dilakuka secara sengaja baru,dan lebih
berguna dalam pencapaian suatu tujuan.[3]
Dari
beberapa ahli diatas dapat diketahui tidak terjadi perubahan perbedaan yang
mendasar tentang devinisi antara satu dengan yang lain semua pendapat diatas
menyatakan bahwa inovasi adalah suatu ide,hal-hal yang peraktis metode,cara,
dan bahan-bahan buatan yang diamati dan dirasakan sebagi suatu yang baru bagi
seseorang atau kelompok seseorang, sesuatu yang baru itu bisa berua hasil
discovery atau invensi yang dimanfaatkan dalammencapai tujuan tertetntu dan
untuk memecahlkan masalah tertentu.
Istilah
inovasi terkadang juga dapat dikaitkan dengan moderenisasi karena keduanya
tampak memiliki kesamaan yakninkeduanya tampak memiliki perubahan sosial,begitu
juga kata moderenesasi mengandung berbagai macam arti dan memepunyai
tambahan.kata itu tidak hanya dikataka sebagi kata simbolisasi saja namun juga
bisa dikatakan sebagai bangsa negara dll.
Pendidikan
adalah sebagi proses pengembanaga sumber
daya manusia agar memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individu yang optimal
memberikan relasi yang kuat antara individu dengan masyarakat dan lingkungan
budaya sekitarnya.
Lebih
dari itu pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia dimana manusia
diharapkan mampu memahami dirinya,orang lain, alam dan lingkungan buadayanya,
atas dasar seperti itu pendidikan tidak lepas dari budaya yang melingkupinya
sebagi dari sikwensi dari tujuan pendidikan yaitu mengasah rasa karsa dan karya, pencapaian tujuan
pnedidikan tersebut manusia tantangan sepanjang masa karena salah satunya adalah
perbedaan budaya.
Olehnya
kebutuhan terhadap pendidikan yang mampu mengakomudasi dan memberikan pelajaran
untuk mampu menciptakan budaya baru dan bersikap toleran terhadap budaya lain
sangatlah penting atau dengan kata lain pendidikan yang memiliki multikultural
untuk dapat toleran terhadap budaya lain.[4]
Pendidikan
adalah kegiatan membudayakan manusia/membuat orang berbudaya. Namun konsep ini
berasal dari pandangan john dewey hli pendidikan di abad ke-19 yang menyatakan
bahwa pendidikan adalah thegeneraltheoryofeducation
dan dibagian lain dikatakan, dikatakan, piloshophy isthengeneraltheoryofeducation menyamakan filsafat pendidikan
dengan teori pendidikan sehingga ia menyatakan pendidikan adalah teori umum
pendidikan,[5]
Inovasi
pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memeperoleh
hal yang lebih baik dalam bidng pendidikan. Pendidikan adalah suatu sistem,
maka inovasi pedidikan mncakup hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan.
Mencakup hal-hal komponin sistem pendidikan.
Namun
dapat saya kaitkan mengenai audit inuvasi pendidikan audit adalahkegitan
mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti-bukti mengnai informasi
untukmelaporkan tingkat kesesuaian antar informasi dengan kriteria yang telah
dirtetapkan, untuk mengadakan perubahan dan pembaruan menegenai suatu sistem
pendidikan untuk mencapai tujuan yang lebih baik dari pada sebelumnya.
Tidak
cukup itu audit inovasi pendidikan juga dapat diartikan melihat padapendidikan
yang ada pada sat ini yang kian terus melemah,dan hal ini perlu penanganan
khusu dengan adanya sistem yang baru, dan dapat diguanakan dengan baik.
Hal
itu perlu dapat dikatak dengan adanya inovasi yang dapat menciptakan suatu hal
baru dan membuat orang lain memberikan anggapan bahwa ini adalah sistembaru,
yang baik digunakan dan dikembangkan sehingga penddikan mengalami suatu
perubahan untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
Tidak
cukup ini maksudnya dengan adanya ide gagasa yang barus yang dimiliki oleh
oarang yang berinovasi mengenai pendidikan langsung dilaksanakan pada saat ini
dan perubahan dijalankan pada saat ini juga, tidak segampang itu dalam
menjalankan suatu perubahan melainka membutuhkan beberapa peroses,yang mana
peroses itu tidak segampang apa yang hendak diajalankan saat ini melainkan
proses itu masih melalui tahap-tahap yang harus dijalankan.
Dengan
audit disini mampu menyaring atau menfilter terlebih dahulu hasildari inoivasi
atau gagasan, atau ide yang timbul dari penggerak yang menginginkan suatu
perubahan dan hasil dari audit yang didapatkan dariaudit itu masihbelum juga
menmberikan suatu keputusa melainkan masih membutuhkan yang namanya persetujuan
disertakan dengan penyesuaian atau keadaan yang berlaku pada saat ini.
Ketika
halitu dapat diketahui dengan baik dan jelas sera akurat dan menghasilkan suatu
kesepaktan dengan erlndaskan pada situasi yang ada pada saat ini maka baru
teripta yang namanya inovasi atau suatu sistem perubahan dengan itu inovsi yang
dihasilkan mampu dijalankan dengan baik berdasaran exprimen yang dilakukan
berbagaimacam sampe.
Akhir
darui itu jika sudah dianggap sesuai dengan hasilexprimen dialapangan baru
iniovasi itu dapat dijalankan dan dapat membuktikan bahwa dengan adanya inovasi
ini dapat mencapai tujuan yang lebih baik membuat sekoalh terprogram dengan
perubahan yang ada pada saat ini atau yang sedang berada pada moderenisasi ini
sehingga dari itu pendidikan yang dijalankan anatar satu dengan lainnya tidak
kalah saing meski ada titik titik kekurangan dan kelebihan.
Karena
dalam menjalankan suatu peruabahan terkdang tidak sama karena masih
menyesuaikan dengan lingkungan yang ada, tidak heran jika ada salah satu
pendidikan meski tidak kalah saing dneg sistem tehnologinya tapi masih ada
titik tertinggal didalamnya,baik dari sistem, maupun metode ataupu sesuatu hal yang berkaitan menegnai
pendidikan.
Dan
itu penyebabnya dikarenakan sistem perjalanannya lambat, lambat dalam
menjalankan suatu perubahan, dikarenakan berbagai macam faktor memicu
terjadinya hambatan dalam menjalankan suatu inovasi perubahan, diantaranya
adalah hambatan menegnai penyesuain dalam lingkungan yang di tempati
masing-masing mendukung atau tidak dengan perubahan yang seeprti ini, atau
masih saja membutuhkan proses atau tahapan dalam menjalankan satu perubahan
sehingga dapat mejadi faktor tertiggal dengan pendidikan yanga ada di tempat
masing-masing.
Namun
pengertian ini bisa juga difokuskan dalam bidang pendidikan serta juga bisa
difokuskan dalam kinerja dalam sebuah organisasi, pada intinya audit inovasi
ini merupakan suatu sistem penyaringan informasi sebelum dilakukan atau di
implemintasikan mengenai informasi yang dibicarakan tersebut karena dengan adanya inuvasi itu dapat menciptakan suatu
perubahan atau pembaharuan menegnai suatu hal khususnya dalam konteks
pendidikan supaya mencapai tujuan yang lebih baik.
B.
Pengukuran
Inovasi level Nasional
saat ini semakin tumbuh keyakinan bahwa kemjuan
pembangunan prekonumian perlu pendapat sokongan yang kuat dari ilmu pngetahuan
dan teknologi, istilah knowledge based econumy,(selanjutnya disingkat KBE)
telah lama didengungkan namun bagimana dengan indonisia?
Secar
teoritis, bangsa indosnisi tergolong sebagi bangsa yang cepat belajar namun
disini KBE bukan hanya menjadi bahasa yang populer para paakar namun juga
menjadi bahasa yang public begitu juga dengan kata mutivasi yang menjadi
istilah pengetahuan bagi semua orang meski tau arti sdesugguhnya,
Namun
aktualisasi dari inovasi nasional ini dapat kita lihat (1) dukungan pembiyaan
daripemerintah untuk membnagun ilmu pengetahuan dan teknologi masih sangat
terbatas dan partisipasi dunia masih juga belum terlihat.(2)kontribusiilmu
pengetahuan dan teknologi terhadap pembangunan juga .(3) peran lembaga dalam
membangun pendidikan yang dibutuhkan nasional.
Dimensin atau contih dari inovasi pada realita hari
ini sekarang sudah terang menderang bahwa kegiatan dalam sistem nline disini
tidak hanya menhasilkan investasi tapi bagaimana juga dapat menyiapkan aplikasi
dari investasi tersebut dalambentuk paket tersebut yang siap di deminasikan
untuk dikategorikan sebagai inovasi, maka dengan itu paket data dapat digunkan
sebagai pengahasilan karena dapat juga dijadikan pengangkut barang untuk
dijadikan bahan jadi.
Unsures ensial inovasi nasional sebagai lembaga yang
fungsi utamanya digunakan sebagi penegmbangan teknologi dan sebagai salah satu
aktor dalammembangu inovasi nasional.
Komunikasi dan interaksi antara penegmbang dan
pengguna teknologi perlu intensif dan kontiu agar inovasi nasioanal dapat dapat
peroduktif, mengalir kontribusinyab terhadap perekonumian nasioanal.
Sebagaisebuah sistem maka inovasi nasioanal tidak dapat dipandang hanay sebagai
kumpulan dari lembaga tetapi yang lebih penting adalah terjadinya aliran
informasi dan produk antar lembaga.
Dalam,konteks inovasi nasioanal maka mutlak terjadi
aliran informasi kebutuhan teknologi dan persoalan nayata yang membutuhkan
teknologi dari pihak penngguna teknologi prasyarat supaya terjadi aliran
informasi (1) keterbukaan atau keinginan dari pihak penguna untuk berbagai
informasi (2) sensitivitas pihak pengembang teknologi dalam mencermati
kebutuhan teknologi dan persoalan nyata.
Keyakinan pihak pengguna atas kapasitas kepada
lembaga pengembangan teknologi atas penguna teknologi yang sesuai kebutuhan
yang handal,secarateknis, dan kompetetif secara ekonumi akan memicu terjadinya
aliran informasi namun ketika hal ini masih belumsaja dapat dibuktikan maka
menggunkan evaluasi disetiaptempat tertentu.hal ini juga dapat dilakukan oleh
pihak teknologi yaitu (1) kesesuaian dankehandalan teknis serta biayay jasa
ditawarkan untuk enegmabangan teknologi (2) tingkat pemahaman tentang kebutuhan
dan persoalan nyata disisi pengguna untuk mencakup tidak hanay demensi
teknisnya tetapi sosialkulturnya.
Selain lairan informasi maka juga aliran paket
tekologi dari pengembangan ke pengguna maka perlu terjadi, jika tidak terjadi
maka inovasi nasioanal hanyalah seperti jiwa tak beraga, hal ini bermakna bahwa
inuvasi nasioanal adadan dapat dirasakan jika ada teknologi yang dihasilkan,
oleh lembaga yang produksi barang dan jasa oleh domistik (baik nasioanl maupun internasioan),inovasi ini hanya menyediaka
kebutuhan nasional.
Prsyarat agar aliran teknologi ini terjadi (1)
teknologi teknologi yang dikemangkan dan ditawarkan,(2) teknologi yang
menawarkan barang yang lebih rendah maupun tinggi (3) pengguna teknologi
tersebut mempunyain prospek keuntungan yang lebih.
Pada fase awal (seperti kondisi saat ini )
menggerakkan aliran bolak balik ini akan membutuhkan daya yang besar dan biaya
yang intensif dari itu butuh peran dan aktor yang sungguh dari peran ke tiga,
dari inovasi nasional dan pemerintah berperan sebgai fasilitator intermediator
dan rgulator agar suasana yang kondusif dapat diwujudkan, untuk merangsang
pengguna dan pengembang teknologi mengintensifkan komunikasi dan interaksi.
Untuk menjalankna fungsinya tersebut pemerintah
perlu memahami kapasitas dan keterbatasan
atau kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pihak pengembang teknologi
serta juga memahami kebutuhan dankendalayang dihadapi pihak pengguna teknologi pada upaya pembani akan ideal jika pemerintah
dalam memerankan fngsinya tersebut akan fokus pada perekonumian nasionaldan
kesejahteraan rakyat, tanpa dicemari dengan politik (apalagi kepentingan
personal aparatur).
Transformasi struktur inovasi nasioanal, eksistensi
peran masing-masing aktor utama yang menjadi esesnsial inovasi nasional tetap
akan selalu penting nsmun yang paling diperlukan yaitu peran pemerintah supaya
optimal, dalam mewujudkan iklim iklim
yang kondusif bagi pihak pengembang dan pengguna teknologi untuk
mengintefsifkan komunikasi dan interaksinya.
Regulasi yang diharapkan dapat menjadi fondasi untuk
bangunan inovasi nasioanal saat ini masih rapuh dan tidak efektif, misalnya
peraturan pemerintah nomor 35 tahun 2007tentang pengalokasian sebagian pendapat
badan usaha untuk peningkatan kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusi
tenologi.
Walaupun saat ini indonisia sedang gencar mendorong
tumbuh inovasi nasioanal, namun perlu dipahami bahwa saat ini juga aliran
informasi sudah secara cepat mengalir keseluruh penjuru dunia.hal ini terjadi
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi keterbukaan arus komunikasi dan
informasi antar negara.
Saat ini dunia sudah memasuki dunia inovasi sebagaiu
antisipasi, paad era inovasi terbuka dan
memahami kemampuan dalam sourcing.[6].
a.
Pengukuran
Kinerja Inovasi Level Nasioanal
Menurut
UU nomor 18 tahun 2002, inovasi merupakan kegiatan penelitian,
penegmbangan,dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan
praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara ang baru untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses
produksi.
KuniYushe
Urabe (1988),menyatakan bahwa inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali
pukul,(one time phenominon), melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif
yang meliputi banyak proses pengambilan keputusan oleh organisasi dari mulai
penemuan gagasan sampai implemintasinya dipasar.
Inovasi
merupakan suatu kegiatan yang berkelanjutan, maka diperlukannya suatu
pengukuran agar inovasi tersebut dapat dikelola dengan baik dan diperbaiki
secara terus menerus, proses pengukuran tersebut dilakukan dalam bentuk proses
audit inovasi.
Proses
audit inovasi kinerja terbagi menjadi lima langkah
Perencanaan Awal
|
Perencanaan
proses
|
-
Usulan dan Pengenalan
-
Surve pendahuluan
-
Pendahuluan yang lebih rinci.
-
Penggujian detail
-
pengembangan
|
Dengan
inovasi kinerja terdiri dari lima pilar input yang menangkap unsur-unsur
ekonumi nasional yang memungkinkan kegiatan inovatif inovativ,(1)
instutions/institusi.(2) Human Capital and research, (3) infa structure/infa
struktur (4) market shopishitation/kecanggihan pasar,dan (5) businis shopicitation/kecanggihan
bisnis.
Pengukuran
inovasi kinerja levelnasional adalah sebagai berikut:
1.
Pemeriksaan data
Negara-negara
dimasukkan jika ketersediaan data paling sedikit 66% dalam pemakaian pilar dari
inovasi kinerja tingkat nasional setidaknya dari 66% tersebut dua sampai tiga
pilar yang dapat dilakukan dalam inovatif nasonal kriteria yang lebih ketat
dilakukan untuk memastikan bahwa nilai negara dalam melakukan inovasi ini dapat
peka terhadap nilai sesuatu yang baru, dengan nilai yang hendak masih tidak
dilakukan atau hilang, dalam perakteknya,ketersediaan data untuk semua negara 84%
untuk semua negara data yang harus ada.
2.
Pembobotan koherensi setatistik
Dibangun
sebagai rata-rata aritmatika sub tema dari masing-masing pelaksanaan inovatif
baik dari segi output maupun input karena dengan aritmatika itu dapat
berpengaruh pada output terhadap pelaksana inovativ.
3.
Review kualitatif
Akhirnya
dari klasifikasi negara di vertivikasikan hasil yang didapat di negara tersebut
sehingga dapat mengetahui tingkat dalam pelaksanaan inovasi dengan melalui
jumlah yang terdapat dari data yang diperoleh tersebut.[7]
b. Pengukuran Inovasi Level Nasional
Terhadap Pendidikan
Pengukuran adalah
penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,biasanya terhadap suatu standar atau
satuan ukur, namun juga dapat diartikan pemberian angka terhadap suatu atribut
atau karakteristik tertentu ang dimiliki oleh seseorang,hal,atau objek aturan
tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakatipengukuran
dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan namun dengan kompleksitas yang
berbeda.
Pengukuran
menurut para ahli:
Menurut masidjo pengukuran sifat
suatu objek adalah suatu kegiatan menentukan kuantitas suatu objek melalui
aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar
mewakilisifat dari suatu objek yang d maksud.
Menurut cangelosi pengukuran adalah
proses pengumpulan data berdasarkan pengamatan empiris yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi yang relavan dengan tujuan yang telah ditentukan.
Wiersma juga mengatakan dan jurs
bahwa pengukuran adalah penilaian numeric pada fakta-fakta dari objek hendak
yang diukur menurut criteria atau satuan-satuan tertentu, jadi pengukuran bisa
diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu objek dengan fakta-fakta
satuan tertentu.
Dari paparan diatas maka dapat saya
simpulkan bahwa pengukuran adalah suatu sistem yang dapat mengukur atau
memberikan angka menegnai suatu objek yang dapat mewakili semuanya.
Inovasi
adalah suatu sistem yang baru atau pembaharuan mengenai suatu hal yang
mengalami perubahan dari pada sebelumnya unuk mencapai tujuan yang lebih baik.
Pendidikan adalah usaha sadar yang
dapat dilakukan dengan berencana untuk mnedapat pengetahuan yang selanjutnya.
Maka jika saya kaitkan dengan
pengukuran inovasi pendidikan level nasional adalah memberikan suatu penilaian
yang dilakukan setelah pengamatan mengenai sistem perubahan atau pembaruan
dalam sektor pendidikan dengan berdasarkan tingkat negara yang ada.
Ruang
lingkup dari pengukuran inovasi level nasioanl berdasarkan pendidikan
1)
Bidang peserta didik pengelompokkan
dalam proses pembelajaran dengan segalagambaran karakteristiknya.
2)
Bidang tujuan pendidikan, menyangkut
kapasitas pribadi, sosial, ekonumi, tingkat dan jenis pengajaran, cara dan
sarana untuk merumuskan tujuan.
3)
Isi pelajaran, menurut jenisnya,efek
dampaknya, kapasitas ana didik, bidang dan struktur ilmu pengetahuan, mamfaat,
kemampuan mental, dan derajat spesialisasi.
4)
Media pemelajaran.
5)
Fasilitas pendidikan, perabot, atau
perlengkapan yang mendukung pelaksanaan pendidikan.
6)
Metode dan tekhnik komunikasi,interaksi
langsung, dan tak langsung.
7)
Hasil pendidikan
Tujuan inovasi
pendidikan level nasional
Menurut
santoso tujuan utamanya adalah yitu meningkatkan sumber-sumber tenaga uang dan
sarana termasuk struktur dan prosedur rganisasi, selain itu menigkatkan efisiensi,relavansi,
kualitas dan efektivitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaky.dengan
hasil pendidikan sebesaar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik
masyarakat dan pembangunnan ) dengan menggukan sumber,tenaga, uang, alat, dan
waktu, dalamjumlah sekecil-kecilnya.[8]
C.
Pengukuran
Inovasi Level Internsioanal
Internasioanal didefinisikan semua proses
yang merujuk kepada penyatuhan warga seluruh dunia, menjadi sebuah kelompok
masyarakat internasiona.
Namun kenyataannya internasinal merupakan
penyatuan semua, baik dari nilai-nilai ekonumi, sosial, dan didominasi
nilai-nilai yang sebenarnya asing bagi masyarakat dunia.
Internasional adalah mendunia, suatu
entitas, betapapun,dimanapun, kapanpun dengan cepat menyebar kseluruh plosok
dunia baik berupa ide, gagasan, data,informasi, produksi, pembangunan,
pemberontakan, dan sebaginya dan itu disampaikan dan diketahui oleh penduduk
dunia.
Inovsi level nasional adalah proses
membertirikan perubahan,pengembangan didalamruang lingkup internasional atau
global.dan hal itu diterapkan oleh dikembangkan oleh setandart internasional.
Pendidikan berwawasan internasinal
Dalam mengahdapi dunia ini tanpa adana
persiapan yang kuat maka dunia akan menjadi sesuatu yang menakutkan dan berubah
menjadi suatu yang nigatif.
Cara untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi dunia ini adalah dengan cara meningkatkan kesadaran dan memeperluas
wawsan.
Cara untuk meningkatkan dan memeperluas
wawasan dilakukan dengan berbagai cara dan cara yang paling efektif adalah
melalui pendidikan,
1)
Kemamuan mengantisispasi (anticipate), artnya pendidikan berusaha
menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkembanagan iptek yang
begitu cepat.
2)
Mengerti dan mengatasi situasi (cope) artinya dapat mengembangkan
kemampuan dan sikap peserta didik untuk menangani dan berhadapan dengan situasi
baru, rasa kepedulian terhadap masalah serat keinginan untuk mengatasi masalah
masalah merupakan faktor yang harus
dikembangkan pada diir anak.
3)
Mengakomodasi (accommodate), artinya dapat mengakomodasi perkembangan iptek yang
pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya dalammengatasi (cope) dan menagkomodasi
(accommodate)perlu dikembangkan sikap bahwa anak didik tidak larut dalam
perubahan, tetapi ia harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar
tumbuh menjadi suatu yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan.
4)
Meriorentasi (reorient), artinya persepsi dan wawasan tentang dunia perlu
diorientasikan kembali karena perkembangan iptek dan perubahan sosial yang
cepat sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.
Dan
ini semua juga dapat difasilitasi oleh lembagaa standart internasioanal.
Setandar
internsional merupakan setandart yang dikembangkan oleh badan standarisasi
internasionalyang diterapkan oleh seluruh dunia, standart tersebut disesuaikan
oleh kondisi negara, yang menerapkan aetandart internasional tersebut.
Standar nasional pendidikan merupakan standart
pendidikan yang di kembangkan oleh standarisasi nasioanl, internasinalorganizationforstandardization (ISO), merupakan badan
standar internasional yang yang terdiri dari wakil-wakil dari badan
standarisasi internasional di berbagai macam negara.[9]
Jadi dapat saya simpulkan
bahwa pengukuran inovasi level internasional merupakan seperapa jauhnya atau
seberapa cepatnya dalammengahadapi dunian perubahan yang dilakukan oleh dunia
secara internasioanal ini terhadap sistem pendidikan yanga berada pada saat ini
bagi peseta didik.
Maka dari itu perlu kiranya pendidikan di
inovasi dengan pengetahuan yang bersifat
moderenisasi yang dianut oleh sistem pendidikan seluruh dunia atau
internasional.
Tujunnya adalah supaya peserta didik bisa
bersaing dan tidak ketinggalan penegtahuan dan perkembanagan oleh orang luar,
tapi perlu di garis bawahi meski dari
segi pengetahuan sudah menjadi suatu yang moderen sesuai dengan dengan masa
yang dijalani saat ini, namun dari pendiidkan secaratingkah laku tidak harus
dapat mengikuti perubahan dengan itu bagaiamana bagi para peserta didik dapat
mengfilter penegtahuan dengan baik.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Audit inovasi pendidikan adalah proses
penyaringan atau terhadapperubahan yang
terjadi atau ayng akan dijalankan mengenai pendidikan.
Pengukuran inovasi level nasional
meruapakan suatu penilaian yag dilakukan setelah pengamatan mengenai sistem
perubahan atau pembaruan dalamsektor pendidikan maupun kinerja berdasarkan
tingkat negara yang ada.
Pengukuran inovasi level iternasional
merupakan melihat seberapa jauhnya percapaian sistem perubahan pendidikan terhadap peserta didik yang
menjalankan pembaruan tersebut atau perubahan tersebut di tingkat internasional,
atauberintraksi dengan segala yang menduniai.
B. Saran
Dengan adanya sistem globalisasi atau
mendunia bahkan bahasanya secara internasioanal maupun nasional mampu
menciptakan suatu perubahan untuk mencapai tujuan yang lebih baik kedepannya
baik saran itu dikhususkan pada ranah pendidikan maupun dengan kinerja.dengan
melalui panduan makalah ini meski jauh adri kata sempurna pen uh dengan
kekurangan,dengan ketelitian pembaca krtikan dan saran kami nanti untuk
memperbaiki makalah yang selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
HakimArman Nasution, Inovasi, Yogyakarta,Andl,2014
Ibrahim, JurnalPendidikan, Vol 7, No 1, 2013
Kristiawan Muhammad, InovasiPendatangan,SepanjangmasaIdikan,
Indonisia,Wade Prin 2017
Lakitan Benyamin, JurnalKementrianRisetdanTeknologi
Mustari Moh, ManajemenPendidikan, Jakarta, Radja Grafika,2014
NiolakaAmos, Landasan Pendidikan, Indonisia, PtKarismaPutraUtama,
2017
Sa’ud Syefuddin, InovasiPendidikan, Bandung, Alfabeta,2008
Wibowo, ManajemenPerubahan, Edisi ke tiga ,Jkarta, Pt Radja Grafindo,
2012
Https// www, Finansialku,com
[1] https//www.Finansialku.com
[2] Wibowo, ManajemenPerubahan ,edisi ke tiga,(jakarta, Pt Raja Grafindo,
2012), hlm 555
[3] Mohammad Kristiawan, Inovasi
Pendtangan sepanjang masa idikan,(Indonisia, Wade Print,2017)., 5
[4] Ibrahim, Jurnal Pendidikan,( Vol
7, No 1, 2013)., hlm 131
[5] Amos niolaka, LandasanPendidikan ,(indonisia, PT
karisma Putra Utama,2017)., hlm 60
[6] Benyamin Lakitan, Jurnal Kementrian Riset dan Teknologi,
[7] Arman Hakim Nasution,Inovasi, (yogyakarta,ANDL,2014)., hlm
332-335
[8] Syefuddin Sa’ud, Inovasi
Pendidikan,(bandung, aklfabeta,2008)., hlm 23
[9] Moh Mustari, Manajemen Pendidikan,( Jakarta, Radja
Grafika, 2014)., hlm 229